Langsung ke konten utama

hidup sehat ala nabi

 


Hidup Sehat Ala Nabi

Saat ini kita diberikan nikmat yang sangat banyak bahkan tak terhitung dari sang pencipta yaitu Allah SWT. Salah satu nikmat-Nya adalah dalam hal makanan. Kita disuguhi dengan berbagai jenis makanan yang menggoda lidah kita untuk mencicipi makanan hal tersebut. Banyak sekali inovasi yang diciptakan oleh manusia di bidang kuliner atau makanan sehingga kita tidak puas hanya dengan mencicipi satu makanan saja akan tetapi ingin mencoba yang lainnya hingga rasa puas kita dapatkan. Disinilah peran Rosululloh SAW, tidak hanya berdakwah saja untuk menyebarkan agama islam tetapi juga memberikan teladan dalam berbagai aspek kehidupan dan salah satunya adalah adab Ketika makan. Seringkali kita khususnya saya sering merasakan ingin memakan makanan yang tersedia di meja makan atau bahkan ingin memakan sebanyak-banyaknya karena lezatnya makanan yang tersedia. Rosululloh SAW bersabda : “Tidaklahl anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun jika ia harus (melebihkannya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, sepertiga lagi untuk bernafas”.[1]

Hadis diatas termasuk popular di kalangan umat islam. Namun yang jadi permasalahan adalah praktek nya dalam kehidupan sehari-hari. Kita sering tergoda apalagi Ketika sedang lapar untuk memakan sebanyak-banyaknya makanan yang ada. Mungkin kita merasa puas setelah makan banyak tapi sebenarnya itu tidak dianjurkan oleh Rosul. Hadis diatas menjelaskan bahwasanya kalau dalam hadis bahasanya untuk menegakkan punggunya, itu bermakna bahwa makan itu tidak perlu sampai kenyang atau cukup untuk menghilangkan rasa lapar, atau sekedar untuk mengisi tenaga agar bisa berkativitas atau beribadah kepada Allah. Jika sudah merasa cukup maka berhentilah meskipun makanan yang tersedia masih banyak atau karena makananya lezat meskipun sudah kenyang kita sering memaksakan memakannya lagi. Memang untuk bisa melakukan apa yang dicontohkan oleh Rasul sedikit sulit menerapkannya tapi tidak ada salahnya untuk sedikit demi sedikit mencontohnya. Kenapa saya mengangkat tema tentang makanan karena saya sendiri merasakan akibat makan berlebihan dan saat itu saya sadar bahwa apa yang Rosul katakan itu benar adanya. Rosul tidak melarang kita untuk melakukan apa yang kita inginkan tapi menjaga kita agar bisa hidup dengan selamat baik di dunia maupun di akhirat. Itulah hikmah saya dapatkan Ketika makan secara berlebihan. Jadi Islam tidak melarang fitrah manusia untuk melakukan apa yang diinginkannya, Islam hanya memberi Batasan agar manusia bisa hidup dengan tenang di dunia ini. Banyak sekali orang di luar sana yang mengatakan bahwa islam itu membatasi kehidupan manusia, mengekang kebebasan manusia atau Bahasa lainnya hak asasi manusia(HAM), padahal sebenarnya tidak, Islam sebenarnya menolong manusia bagaimana menjalani kehidupan ini. Karena ketidaktahuan kita apa hikmah dibalik suatu hal bukan berarti hal itu buruk melainkan kita yang memang belum tahu semua peristiwa yang terjadi di dunia ini.

Begitu hal nya terkait dengan makanan, Sains telah membuktikan kebenaran di balik makan secara berlebihan. Sebuah penelitian sains yang dikhususkan di bidang Kesehatan mengungkapkan, makan berlebihan dapat mengakibatkan seseorang memilki kelebihan berat badan atau obesitas. Dan kalau obesitas akan mengundang banyak penyakit seperti diabetes dan darah tinggi. Mungkin kita yang masih muda atau berada di usia produktif belum merasakannya tapi dalam jangka Panjang hal tersebut akan berkakibat buruk terhadap Kesehatan kita.

Imam Syafi’I[2] merangkum hal-hal apa yang terjadi jika kita makan secara berlebihan atau kekenyangan karena penuhnya perut dengan makanan:

1.      Membuat badan menjadi berat.

Ini sudah menjadi pengetahuan umum, bahwasanya orang yang makan secara berlebihan apalagi tidak didukung dengan pola makan yang teratur, olahraga yang cukup, dan makanan yan bergizi akan membuat orang tersebut kelebihan berat badan atau obesitas yang selanjutnya beresiko terkena diabetes dan darah tinggi

2.      Hati menjadi keras

Salah satu ciri hati menjadi keras adalah bermalasan-malasan dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah atau melakukan kebaikan serta meremehkan perbuatan dosa/maksiat. Ciri lainnya adalah Ketika dibacakan ayat suci Al-Quran hati nya tidak bergetar atau tersentuh untuk mengingat Allah.

3.      Menghilangkan kecerdasan

Dikutip dari buku Miracle of Fast, di Universitas Florida Amerika Serikat diadakan kajian tentang manfaaat puasa. Hasil dari penelitian tersebut adalah dengan berpuasa dapat menjernihkan pikiran dan meningkatkan kecerdasan. Alasannya adalah saat sedang berpuasa,makanan yang masuk ke dalam tubuh akan berkurang efeknya kadar darah dan oksigen yang masuk ke pencernaan berkurang banyak. Lalu darah dan oksigen tersebut akan lebih maksimal memasuki bagian-bagian tubuh manusia yang lebih membutuhkan terutama otak. Otak merupakan organ paling penting bagi proses berpikir. Sehingga kinerja otak pun akan jadi lebih maksimal.

Sebaliknya, Ketika perut dipenuhi dengan banyak makanan alias kekenyangan akan ada banyak darah dan oksigen yang disalurkan ke pencernaan ditambah efek kantuk dan letih karena kekenyangan maka konsentrasi pun akan berkurang.

4.      Membuat sering tidur

Semakin banyak kita makan maka semakin tinggi frekuensi kita untuk tidur bahkan Ketika di siang hari pun, dimana itu merupakan waktu produktif kita untuk bekerja atau berkaktivitas rasa kantuk akan selalu ada Ketika perut kita kekenyangan.

5.      Lemah untuk beribadah

Seperti disebutkan di poin 1, Ketika kekenyangan maka dorongan untuk beribadah semakin berkurang dan juga lebih mendorong kita untuk berbuat maksiat atau berbuat hal yang sia-sia.

Al-Qur’an menegaskan dalam surat Al-A’raf ayat 31 yang berbunyi “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakainmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

Dengan begitu, Allah menganjurkan manusia untuk tidak berlebihan dalam makan karena akan berdampak buruk bagi kesehatan. Wallahu A’lam bishawab.



[1] HR At-Tirmidzi (2380), Ibnu Majah (3349), Ahmad (4/132), dan lain-lain. Hadits ini dinilai shahiholeh Al-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah (2265)

[2] Siyar A’lam An-Nubala 8/248, Darul Hadits, Koiro, 1427 H, Asy-Syamilah

Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/35855-makan-berlebihan-sumber-utama-penyakit.html






orang yang murah senyum, senang bertemu orang baru, dan selalu positive thinking :D

Komentar