Cara Mengambil Keputusan Yang Efektif
Latar
belakang
Kebanyakan pendidikan dan
pelatihan manajemen mengenai pengambilan keputusan,bagaimanapun juga, terpusat
pada aspek-aspek kuantitatif dan strategis.walaupun penting,segi-segi itu dapat
mengalihkan perhatian dari kenyataan bahwa keputusan-keputusan pada akhirnya
dibuat oleh orang.Oleh karena itu,pemahaman terhadap tingkah laku dan bagaimana
tingkah laku itu mempengaruhi proses
pengambilan keputusan,menjadi penting.
Dalam artikel ini mencoba
memenuhi kebutuhan perpepektif tingkah laku dalam pengambilan keputusan.
Perusahaan –perusahaan
beroperasi di tengah ancaman-ancaman dan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh
kompetisi dan kekuatan-kekuatan pasar.pilihan yang dihadapinya pada dasarnya
ada dua : mencoba dan menghadapi masalah sebagai peluang atau mengalahkannya
dengan kekuatan gaib ; kekuatan gaib dalam konteks ini berarti Manajemen.
Apakah keputusan itu ??
Pengambilan keputusan
adalah mengenai penciptaan kejadian-kejadian dan pembentukan masa depan.proses
pengambilan keputusan menyangkut peristiwa-peristiwa yang menjurus pada saat
pemilihan dan sesudahnya,sementara sebuah keputusan berarti “memutus”,yaitu
menentukan sebuah pilihan atau arah tindakan tertentu.
Keputusan-keputusan seperti
apa ??
Literatur akademis pada
dasarnya membagi keputusan-keputusan menjadi keputusan strategis dan keputusan
operasional.keputusan-keputusan strategis berkaitan dengan kebijakan dan arah
organisasi.keputusan-keputusan operasional menyangkut pengelolaan sehari-hari.
Pengambilan keputusan
strategis menyita paling banyak perhatian karena pengaruh-pengaruhnya pada
pertumbuhan dan kelangsungan hidup organisasi.tetapi keputusan-keputusan
oprasional penting karena penerapan strategi secara efektif bergantung pada
pengambilan keputusan di tingkat opersional.apalagi masalah-masalah operasional
kerap memiliki pengaruh strategis.
Intuisi versus Ilmu
Ilmu pengambilan keputusan
sarat dengan teknik pembentukan model dan pendekatan-pendekatan matematis lain
terhadap piilhan.Tetapi sebagaimana pernah dikatakan oleh presiden
kennedy,tidak seorang pun,bahkan pengambil keputusan itu sendiri,yang
mengetahui apa yang terjadi dalam benaknya sendiri pada saat memutuskan.Unsur
yang tidak diketahui ini barangkali menjelaskan mengapa banyak buku populer
mengenai masalah ini menganjurkan untuk mengandalkan kata hati dan
perasaan.intuisi dapat mengahasilkan keputusan-keputusan dengan memadukan
keseimbangan yang bagus sekali antara akal dan kebijaksanaan.Misalnya,juri yang
menemukan bahwa tertuduh “tidak bersalah,asalkan ia mengembailkan dombanya”.
Para pengambil keputusan
yang sama sekali mengandalkan perasaan dan intuisi,cepat atau lambat akan
menemukan bahwa keyakinannya meleset.alasannya akan dijelaskan di artikel
selanjutnya. J
Terima kasih sudah membaca.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus